Membimbing Orang Tua Menyeberang Jalan
Seorang pemuda menghampiri seorang wanita tua yang sudah menunggu lama mau menyeberang jalan raya, dia takut menyeberang jalan karena banyaknya kendaraan yang lewat.
“Hendak kemana Bu?” tanya pemuda itu.
“Saya hendak menyeberang, Nak”.
“Mari saya bantu untuk menyeberang jalan ini” kata pemuda itu kemudian.
Sang pemuda menuntun tangan wanita tua itu untuk menyeberangi jalan.
“Terima kasih, Nak…” kata wanita tua itu setelah sampai di seberang jalan.
Pengertian Fasilitasi
Dipakai dalam
berbagai cara yang berbeda, oleh berbagai orang yang berbeda
Fasilitasi (facilitate) sering diartikan
sebagai “untuk bebas dari berbagai kesulitan atau rintangan; membuat lebih
mudah; bantuan; pendampingan”.
Fasilitasi adalah semacam peran tertentu dalam
suatu kelompok yang berhubungan dengan nilai-nilai tertentu.
Filsafat
Fasilitasi
Mengkedepankan peran sasaran; yaitu mengambil sebagian besar mungkin dalam melakukan
proses kegiatan, dan memberikan lingkungan agar dapat belajar dengan baik
vFilsafatnya:
Bukan seperti “menuangkan air dalam cangkir
yang kosong”
tetapi “seperti menyosoh beras”
Putihnya beras bukan karena alu, tetapi karena beras itu
sendiri yang bergesek dengan beras lainnya
Filsafat “menyosoh beras” ini sering disebut 3A (asih, Asah, Asuh) atau
filsafat pamong (Tut Wuri Handayani) yaitu
mengkedepankan peran peserta diklat
untuk mengambil bagian sebesar mungkin dalam melakukan proses pembelajaran.
Einstein: “Saya tidak pernah mengajar
murid saya, yang saya lakukan hanyalah memberikan lingkungan agar mereka dapat
belajar dengan baik”.
Nilai-nilai Fasilitasi
Demokrasi
Disiplin, bertanggung jawab
Kerjasama, dan Dinamika kelompok
Keikhlasan dan kejujuran
Kesamaan derajat
Kepemimpinan dan keteladanan
Peran Fasilitator
qMengumpulkan informasi dari masyarakat, mengenai adat istiadat, kependudukan, tingkat perekonomian, tingkat pendidikan, dan lain-lain
qMenciptakan suatu lingkungan yang kondusif untuk lancarnya komunikasi dan dialog
qMempercepat pembelajaran bersama dan penularan pengetahuan dengan cara-cara yang sesuai
qMeningkatkan konsensus dalam melaksanakan proses dan kesepakatan produktif
qMeningkatkan team work yang efektif
Etika Fasilitator
Fasilitator dan Peserta:
Mempuyai nilai kerjasama dan kesetaraan.
Peserta
Melihat fasilitator sebagai “manusia”
Peranan Fasiliator
“ yang tidak menakjubkan”
Karakteristik Fasilitator
1.Menjadi
anggota
dari kelompok yang diajar/belajar
2.Mampu menciptakan
iklim
untuk belajar/mengajar
3.Mempunyai
rasa tanggungjawab yang tinggi, rasa pengabdian dan idealisme
untuk kerja
4.Memikirkan
orang lain yaitu emphati terhdap sasaran pembelajar
5.Menyadari
kelemahannya, kekuatannya. Tingkatan keterbukaannya dan tahu bahwa diantara
kekuatan yang dimilikinya dapat menjadi kelemahannya pada situasi tertentu.
●
6.Dapat melihat
permasaalahan dan menentukan
pemecahannya
7.Peka dan
mengerti perasaan orang lain lewat pengamatan
8.Mengetahui bagaimana meyakinkan dan
mempelakukan orang lain
9.Selalu optimis dan
mempunyai I’tikad baik
terhdap orang lain
10.Menyadari bahwa perannya bukan
mengajar , tetapi menciptakan iklim belajar.
11.Menyadari bahwa segala
sesuatu memupunyai segi positif dan negatif
Sikap Fasilitator
1.Selalu berusaha memandu dan menggugah proses berfikir
2.Selalu berusaha menjalin kerjasama dengan peserta dengan cara
menghargai dan menghormati
3.Selalu mengembangkan proses dialog harizontal, bukan komunikasi satu arah
4.Tidak
menggurui, tidak berusaha menonjolkan diri, tidak
memihak, menilai, mengkritik
5.Bersikap sabar, terbuka, positif, sederajat, akrab dn melebur, rendah
hati, berwibawa serta mau belajar.
Tindakan Fasilitator
1.Mendengar Pendapat
peserta
2.Turun bersama-sama untuk
mengetahui masalah yang dihadapi peserta
3.Berdiskusi secara
terbuka tentang masalah peserta, dan bukan berbicara selaku orang yang lebih
tahu atau lebih tingi kedudukannya
terhadap orang yang lebih tidak
mengetahui atau kedudukannya lebih rendah
4.Menghormati dengan mengorangkannya, yaitu mengemukakan
jawaban atas pertanyaan mereka sendiri,
tidak memberikan jawaban secara langsung
Kemampuan/Keterampilan Fasilitator
1. Menyesuaikan diri;
terutama bahasa yang digunakan, gaya dan penampilan
2. Berbicara
3. Mendengarkan
4. Bertanya
5. Memfasilitasi
secara Tim, berdiskusi, merumuskan dan
memecahkan masalah
6. Memantau dan mengevaluasi
1.Orientasi dan Penciptaan
Kondisi Partisipatif, merumuskan
tujuan, menumbuhkan suasana dan partisipasi
2.Identifikasi Masalah
dan Perencanaan Program
3.Penyimpulan yang disepakati
4.Aplikasi, Merumuskan dan Melaksanakan Kegiatan yang
disepakati
5.Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut
●
Petugas
Pendamping gapoktan PUAP
1.Pendampingan dilakukan oleh
- Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
-
Petugas Teknis Dinas Lingkup Pertanian, atau
- Tenaga Profesional dari; LSM,Poktan, P4S,
Swasta, Asosiasi LM3, Asosiasi Lainnya
2.Untuk meningkatkan efektifitas pendampingan usaha, pembinaan dapat dilakukan oleh:
- Peneliti, Para
Ahli, Petugas teknis setempat,
Perguruan Tinggi.
3.Petugas pendamping ditunjuk oleh kepala Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota
4. Jumlah petugas pendamping, tiap kabupaten/kota disesuaikan dengan kebutuhan
1.Mendampingi
gapoktan PUAP dalam merencanakan kegiatan gapoktan
PUAP
2.Membimbing aspek
teknis pengelolaan usaha Produktif
3.Memfasilitasi
terbentuknya jejaring kerjasama antar gapoktan
PUAP
4.Memfasilitasi
gapoktan PUAP untuk mengakses ke lembaga
permodalan, teknolgi dan pemasaran
5.Membimbing pencatatan usaha teknis
6.Membimbing
pembukuan keuangan dan administrasi usaha
7.Membimbing
penyusunan laporan gapoktan PUAP
8.Membuat laporan
hasil pendampingan kegiatan gapoktan PUAP
Tujuan Pendampingan gapoktan
PUAP
Tujuan Pendampingan
gapoktan PUAP
1.Mengawal keberlangsungan
Program PUAP
2.Membantu meningkatkan kapasitas peran gapoktan
PUAP dalam memberdayakan masyarakat lingkungannya
3.Mendampingi gapoktan
PUAP dalam akses modal, teknologi, jaringan pasar
4.Memfasilitasi hubungan kemitraan gapoktan
PUAP dengan masyarakatnya (pendapatan dan kesejahteraan)
5.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan menjaga keberlangsungan
program