pranoto mongso

Jumat, 15 Oktober 2010

Modal Wirausaha Pemula Disalurkan





Penyaluran paket perikanan budidaya bagi wirausaha pemula tahun 2010 digulirkan mulai pekan ini. Stimulus bagi wirausaha budidaya pemula itu mencakup bantuan benih, pakan, dan pembuatan kolam.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Syamsuddin mengemukakan hal itu di Jakarta, Selasa (12/10).
Besar fasilitas modal usaha itu bervariasi, mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 17,5 juta per paket Komoditas perikanan yang dikembangkan antara lain rumput laut, ikan lele, patin, bandeng, mas, nila, dan polikultur udang.
Tahun 2010, paket budidaya ditujukan bagi 273 kabupaten/ kota pada 33 provinsi. Total anggaran yang digulirkan pemerintah untuk paket perikanan budidaya bagi wirausaha pemula sebesar Rp 184,4 miliar. Total ada 2.410 paket. Paket-paket budidaya itu di antaranya budidaya ikan patin di kolam Rp 7,5 juta per paket, gurami Rp 7,5 juta per paket, serta rumput laut dan nila masing-masing Rp 6 juta per paket.
Selain itu, ada juga keramba jaring apung ikan patin Rp 17,5 juta per paket Paket dapat diberikan kepada perseorangan ataupun kelompok. "Bantuan ini diutamakan bagi sarjana Tetapi, tidak tertutup kemungkinan untuk nonsarjana jika di daerah itu jumlah sarjana yang berminat masih sedikit," ujarnya.
Penyaluran paket budidaya diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Oleh karena itu, daerah diharapkan menyiapkan rencana definitif kebutuhan kelompok serta menentukan kelompok pembudidaya, lokasi budidaya, ataupun tender untuk pengadaan sarana produksi.Saat ditanya soal pengawasan, Syamsuddin mengatakan, pihaknya telah membentuk tim terpadu monitoring dan evaluasi kelautan dan perikanan yang melibatkan semua direktorat jenderal di KKP.
Secara terpisah, Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Arif Satria mengemukakan, paket perikanan budidaya bagi sarjana selayaknya diperuntukkan bagi sarjana yang memiliki kemauan dan kemampuan budidaya.Tanpa bekal kemampuan, dikhawatirkan program itu berpotensi gagal," ujar Arif. Program wirausaha budidaya, kata Arif, seharusnya dimanfaatkan oleh perguruan tinggi sebagai peluang mencetak wirausaha baru.
Di sisi lain, diperlukan upaya melibatkan perusahaan swasta untuk akses pemasaran produk perikanan budidaya tersebut agar bisa mendapatkan jaminan pasar. (LKT)



Sumber: Kompas, 13 Oktober 2010 Hal. 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar