pranoto mongso

Sabtu, 03 Juli 2010

SEJARAH KEBERADAAN INSTANSI BP3K PARAKAN











SEJARAH KEBERADAAN INSTANSI BP3K PARAKAN

Pada Tahun 1949 Dicetuskan Organisasi atau Perkumpulan Balai pendidikan masyarakat desa di Indonesia oleh menteri pertanian Bapak Kasima. Jenis pendidikan antara lain home industry (home ekonimic), jahit menjahit, dan industry pertanian. Dan pada tingkat Kabupaten Dibentuk BPMD Balai Pendidikan Masyarakat Desa di Tingkat Kabupaten Temanggung. Tahun 1955 di bentuk BPMD Cabang / Ranting di Parakan, beralamat di Jalan Kosasih Parakan Dengan nama “ SRI BANGUN “ gerakan pemuda “ Bertekad Dan Beritikad Bina Bangsa Peran Serta Bangun Negara” Tahun 1976 BPMD diubah menjadi BPP ( Balai Penyuluhan Pertanian ) dari dana bank dunia (IBRD) untuk Negara berkembang. Tahun 2003 di tingkat Kabupaten Dibentuk Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP),selanjutnya Tahun 2009 BPP Berubah menjadi BP3K ( Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ) dan Khusus di Kecamatan Parakan Diresmikan Oleh Bupati Temanggung pada Tanggal 29 Januari 2009, dihadiri oleh Bapak Ir. Mulyono Machmur , MS ( Kapusluh ) dan dari SETBAKORLUH Propinsi JATENG.

Tanggal 28 APRIL 2010 nama BP3K Kecamatan Parakan Di tambah menjadi BP3K “ BAMBU RUNCING “ karena merupakan ciri khas Parakan sehingga mudah dikenal dan diterima oleh masyarakat, khususnya para petani. Keberadaan Bp3k yang strategis menjadikan dipercayanya BP3K oleh Pusdatin Kementerian Pertanian RI sebagai BPPPK Percontohan “ TELECENTER “ sebagai sarana untuk mengakses informasi dan teknologi sehingga para petani, kelompok tani, wanita tani lebih cepat memperoleh ilmu pertanian dan diterapkan dalam usaha taninya.

Telecenter diresmikan oleh Ir. BUDIARTO, MT ( Wabup Temanggung, dihadiri oleh Kepala Pusdatin Kementerian pertanian secara langasung , Sekertariat Bakorluh tingkat Propinsi Jawa Tengah, DPRD, Pejabat SKPD Kabupaten Temanggung. Pemanfaatan telecenter sebagai salah satu upaya memberikan inocasi teknologi yang bisa member nilai tambah dari pendapatan / penghasilan dan meningkatkan kesejahrteraan dari keluarganya. Demi mempercepat informasi dan teknologi – teknologi pertanian maka BP3K Bambu runcing membuat blog dengan alamat :

http://bp3kbamburuncingparakan.blogspot.com/

http://bp3kbamburuncing.wordpress.com/

email : bp3kbamburuncingparakan@gmail.com

facebook : www.Facebook.com/balaipenyuluhanpertanian parakan

Dengan diresmikannya BP3K maka Keberadaan kelembagaan penyuluhan ditingkat Kecamatan semakin kuat dan sesuai dengan undang - undang no. 16 tahun 2006

Pembagian tugas BPPPK
Sector pertanian merupakan sector yang paling luas cakupanya meliputi perkebunan, peternakan, perikanan, penghijauan, dan pertanian itu sendiri.

Unit – unit kerja BP3K
1. PPL Pertanian (3 Orang)
-Mukh Yani, STP,SPKP /Koordinator BP3K, Divisi SDM & Sapras
-Widyastuti Laraswarni, SP /Sekretaris
-Tukul Santoso, SPt / Divisi Agribisnis
2. PPL Perkebunan dan Kehutanan (1 Orang)
-Dini Filiyanti, Amd, SE /Divisi Kelembagaan Petani
3. PPL Perikanan (1 Orang)
-Mahmud Efendi, Amd /Divisi Teknologi dan Informasi
4. THL - TBPP (6 Orang)
-Dwi Fatmawati, SP
-Erifa Khadida
-Gunawan, SP
-Heri Sulistyo
-Masykur Yunianto, Amd
-Ristian Priyo Utomo
5. Pengamat Hama Penyakit Tanaman / Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (1 Orang)
-Widarto, SP
6. UPTD Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan (2 Orang)
-Haryanto, Bsc /Ka.UPT Dintanbunhut
-Suripyanto /Staff Dintanbunhut

KEADAAN UMUM WILAYAH KECAMATAN PARAKAN

A. TOPOGRAFI

1. Lokasi dan Batas Desa

Kecamatan Parakan wilayahnya sebagian terletak di lereng Gunung Sundoro dan lereng Gunung Sumbing dan sebagian besar terletak terhampar persawahan dan tegalan serta sungai-sungai sebagai pengairan dan jalan-jalan transportasi untuk kegiatan usaha baik bidang pertanian dan perdagangan lainnya. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Parakan sebagai berikut : - Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ngadirejo - Sebelah timur berbatasan dengan Kec. Kedu & Jumo, - Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulu - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kledung & Bansari.

Kecamatan Parakan (BP3K Parakan) terdiri dari 2 Kelurahan dan 14 Desa yaitu : Kelurahan Parakan wetan Kelurahan Parakan Kauman, Desa Glapansari, Desa Sunggingsari, Desa Caturanom, Desa Depokharjo, Desa Watu Kumpul, Desa Ringinanom, Desa Dangkel, Desa Mandisari, Desa Tegalroso, Desa Traji, Desa Bagusan, Desa Nglondong, Desa Campursalam, Desa Wanu Tengah

2. Ketinggian Tempat

Kecamatan Parakan terletak di lereng Gunung Sundoro dan Gunung Sumbing dengan ketinggian tempat berkisar antara 500 s/d 1.200 meter diatas permukaan laut. Ketinggian 800-1.200 m dpl di wilayah Desa Glapansari. Ketinggian 600-800 m dpl di Desa Sunggingsari. Ketinggian 500-600 m dpl di Desa caturanom, Watu Kumpul. Ketinggian dibawah 500 m dpl di Kelurahan Parakan Wetan, Parakan Kauman, Desa Ringinanom, Desa Dangkel, Desa mandisari, Desa Tegalroso, Desa Traji, Desa Bagusan, Desa Nglondong, Desa Campursalam, Desa Wanu Tengah.

3. Karasteristik Tanah

a. Sifat Tanah - Tanah subur : 70 % - Tanah sedang : 20 % - Tanah kurang subur : 15 % - Tanah tandus : 5 %

b. Jenis Tanah - Latosol cokelat : 35 % di wilayah Parakan Tengah - Latosol kemerahan : 15 % di sebelah timur Parakan - Latosol Kekuningan : 30 % di timur dan barat Parakan - Regusol : 15 % di dekat sungai - Andosol : 5 % di lereng gunung

c. PH Tanah - Basa : 7,5 - 8,5 - Netral : 6,5 - 7,5 - Asam : 5 - 6,5 - Sangat asam : 4 ke bawah

4. Luas Wilayah dan Penggunaan Tanah Kecamatan Parakan/ BPP Parakan mempunyai luas : 2.928,8 Ha yang terdiri dari Lahan Sawah : 1.152,20 Ha, Lahan Kering : 1.675,36 Ha, Pekarangan : 310,70 Ha, Hutan Rakyat/ Negara : 800,50 Ha, Kolam Ikan : 8,10 Ha, Perairan/ Sungai : 7 Ha, Lain-lain : 61,04 Ha.

B. IKLIM

1. Curah Hujan Keadaan curah hujan di wilayah Kabupaten Temanggung khususnya Kecamatan Parakan selama 5 tahun (2004 s/d 2008) rata-rata dalam 1 tahun : 2.178 mm, dengan jumlah hari hujan 136 hari. Curah hujan rata-rata tiap bulan : 182,25 mm, hari hujan : 12 hari. Data curah hujan dapat dilihat pada tabel 2 dan 3. S

2. Suhu dan Kelembaban Wilayah Kecamatan Parakan merupakan daerah agak bergelombang terutama darah lereng Gunung Sundoro dan Gunung Sumbing dengan ketinggian antara 800-1200 m dpl, suhu harian rata-rata 240 C dengan suhu minimun 190 C, maksimum 280 C. Kelembaban rata-rata 82 % (Lab. Perlindungan Tanaman Pangan Prop. Jateng, Kedu 2008). Dengan suhu rata-rata 240 C maka udara agak basah, dingin dan tidak panas, hama penyakit serta virus, bakteri kurang berkembang dibanding di daerah panas cepat berkembang. Maka usaha di bidang pertanian, peternakan akan lebih berhasil. Tanaman, ternak tidak terlalu diporsir tenaga dan energi yang dikeluarkan, apalagi didukung oleh SDM da SDA serta bibit unggul akan menghasilkan produk unggul dan untung yang tinggi.

C. DATA PENDUDUK KECAMATAN PARAKAN TAHUN 2009

1. Jumlah Penduduk Kecamatan Parakan Tahun 2009

a. Laki-laki

Umur 1 - 5 Tahun : 660 orang

Umur 6 - 11 Tahun : 2.629 orang

Umur 12 - 15 Tahun : 7.315 orang

Umur 16 - 19 Tahun : 8.932 orang

Umur 20 - 59 Tahun : 5.874 orang

Umur > 60 Tahun : 1.336 orang

Jumlah : 24.264 orang

b. Perempuan

Umur 1 - 5 Tahun : 715 orang

Umur 6 - 11 Tahun : 2.332 orang

Umur 12 - 15 Tahun : 6.666 orang

Umur 16 - 19 Tahun : 9.482 orang

Umur 20 - 59 Tahun : 5.962 orang

Umur > 60 Tahun : 1.447 orang

Jumlah : 25.540 orang

Dapat disimpulkan bahwa penduduk Kecamatan Parakan usia produktif jumlahnya : 27.500 orang atau 56 % dari jumlah penduduk.

2. Jumlah Penduduk Kecamatan Parakan Berdasarkan Mata Pencaharian

a. Petani - Petani Pemilik : 6.632 orang

- Petani Penggarap : 8.421 orang

- Petani Pemilik & Penggarap : 9.200 orang

- Buruh Tani : 7.284 orang Jumlah : 31.537 orang

b. Nelayan : 200 orang

c. Pengusaha Besar/ Kecil : 2.210 orang

d. Pengarajin/ Industri : 2.120 orang

e. Buruh Bangunan : 2.230 orang

f. Pedagang : 3.100 orang

g.Transportasi/ Angkutan : 2.488 orang

h. PNS : 1.840 orang

i. TNI/ Polri : 275 orang

j. Pensiunan : 110 orang

h. Lain-lain : 2.800 orang Sumber Monografi Kecamatan Parakan

Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian adalah petani : 31.538 orang yang terlibat dalam usaha taninya (64,3 %) dari jumlah penduduk.

3. Jumlah Penduduk Kecamatan Parakan Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

a. Belum Sekolah : 12.478 orang

b. Tidak Tamat SD : 5.858 orang

c. Tamat SD Sederajat : 4.363 orang

d. Tamat SLTP Sederajat : 11.756 orang

e. Tamat SLTA Sederajat : 7.266 orang

f. Tamat Akademi : 2.441 orang

g. Tamat Perguruan Tinggi : 4.878 orang

h. Buta Huruf : 1.157 orang Jumlah : 50.197 orang Sumber Monografi Kecamatan Parakan Dari data tersebut di atas menunjukan bahwa pendidikan mayoritas tingakt pendidikan SLTP, keadaan demikian tentang Sumber Daya Manusia. Jumlah penduduk berdasarkan latar belakang pendidikan adalah tamat SLTP : 11.640 orang (25,7 %) disusul tamat SLTA : 7.195 orang (14,6 %). Sehingga SDMnya cukup potensial dalam usaha untuk usaha taninya.

4. Jumlah Penduduk Kecamatan Parakan Berdasarkan KK Keluarga

a. Jumlah Penduduk : 49.001 orang

b. Jumlah KK : 12.178 KK

c. Jumlah RT : d. Jumlah RW : 5. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah penduduk dengan seluruh luas wilayah, sedang kepadatan penduduk secara agraris adalah perbandingan antara penduduk yang punya kepemilikan lahan pertanian atau garapan, penyebaran penduduk jumlah penduduk dibagi seluruh desa dan luas desa. Kecamatan Parakan (BP3K Parakan) mempunyai jumlah penduduk : 57.197 orang, luas wilayah : 1.929, 89 Ha, penyebaran penduduk : 1-23 % orang tiap desa, kepadatannya penduduk : 7,25 per Km2.

D. Data Petugas Pemerintah yang Terkait di Bidang Pertanian a. UPTD Pertanian : 1 orang - Staf Struktural : 2 orang - Fungsional : 4 orang - Fungsional Kontrak : 6 orang b. Pengamat Hama/ PHP : 1 orang (merangkap 3 Kecamatan) d. Petugas Pengairan : 1 orang (merangkap 3 Kecamatan) e. Petugas Perikanan : 3 orang Dalam melaksanakan tugas saling berkomunikasi dan kerja sama dalam pemecahan masalah.

E. Data Kelompok Tani Jumlah kelompok tani yang ada di Kecamatan Parakan sebagian besar kelompok tani masih kelas lanjut, baru taraf pembenahan dan berjalan kurang lancar ada kendala dalam kegiatan kelompok.

Jumlah Kelompok Tani, Wanita Tani, Taruna Tani :

a. Kelompok Tani Pemula : 37 kelompok

b. Kelompok Tani Lanjut : 33 kelompok

c. Kelompok Tani Madya : - kelompok

d. Kelompok Tani Utama : - kelompok

F. Kelembagaan Pertanian

a. Koperasi Unit Desa (KUD) : 2 buah

b. BRI Unit : 1 buah

c. BRI Cabang : 1 buah

d. BNI : - buah

e. BPD : 1 buah

f. Bank Pasar : - buah

g. BKK : 1 buah

h. Kios Saprodi : 9 buah

i. Koperasi Tani : 5 buah

j. Koperasi Serba Usaha : 2 buah

Kelembagaan yang ada di Kecamatan Parakan sangat mendukung permodalan bagi usaha tani, kelompok tani , baik bentuk Kredit maupun Tabungan dan Pinjaman.

G. Data Sarana dan Prasarana Pemasaran

a. Sarana antara lain : 1. Toko : 402 buah 2. Kios : 203 buah 3. Pasar : 3 buah 4. Warung : 154 buah 5. Toko Serba Ada : 3 buah Keberadaan sarana tersebut sangat mendukung dan menyediakan keperluan sehari-hari petani untuk beraktivitas.

b. Prasarana 1. Kendaraan angkut roda - Bis : 75 buah - Oplet swata : 108 buah - Oplet buka : 325 buah - Truk : 80 buah 2. Kendaraan angkut roda 3 - Traktor : 12 buah - Becak : 38 buah 3. Kendaraan roda 2 - Sepeda motor : 7000 buah - Sepeda : 1500 buah 4. Dokar/ Kereta : 63 buah 5. Selepan : 28 buah Prasarana transportasi, komunikasi dan pemasaran cukup, ke semua Desa dan Dusun dapat terjangkau dengan kendaraan roda 4 dan roda 2, bahkan jalan ke tegal / sawah bisa dilalui kendaraan roda 4 dan roda 2 untuk mengangkut hasil dan pupuk kandang. Jalan Desa sebagian besar sudah diaspal/ dibatu.

H. Data Penggunaan Teknologi di Tingkat Petani Kecamatan Parakan

a. Penggunaan teknologi di tingkat petani disesuaikan dengan teknologi apa yang dipakai sehari-hari petani dalam usaha taninya di lahan pertanian. Dengan jalan membandingkan teknologi baru dan lama/ lokal lalu dinilai dengan prosentase, sehingga bisa diketahui tingkat teknologi yang diserap petani.

b. Penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan ditempuh melalui program intensifikasi dengan menerapkan : 1. Memakai bibit unggul/ bibit yang cocok dan baik; 2. Pengolahan lahan yang baik, tepat dan cepat sesuai jadwal tanam; 3. Pengaturan air pada tanaman yang tepat waktu; 4. Pemupukan yang sesuai dengan kesuburuan lahan dan jenis pupuk, penggunaan pupuk organik; 5. Pengendalian hama penyakit terpadu dan penggunaan pestisida ramah lingkungan; 6. Penanganan pasca panen yang tepat; 7. Pemasaran hasil sesuai permintaan pasar.

I. Data Lahan dan Komoditas Utama Kecamatan Parakan

a. Keadaan Lahan Menurut Ekosistem

1) Sawah - Teknis : 417, 82 Ha - ½ Teknis : 567,49 Ha - Sederhana : 100,89 Ha - Tadah Hujan : 70,70 Ha Jumlah : 1.152,20 Ha

2) Tegal : 473,72 Ha 3) Pekarangan : 239,58 Ha 4) Perkebunan : 16,32 Ha 5) Kehutanan : 713,30 Ha 6) Perikanan - Kolam : 3,50 Ha - Mina Padi : 4,60 Ha Lain-lain : 61,04 Ha

J. Program - Program BP3K Kecamatan Parakan :
1. FEATI / P3TIP
Desa Caturanom
Desa Dangkel
Desa Depokharjo
Desa Bagusan
Desa Nglondong
2. PUAP
Ds. Bagusan
Ds. Campursalam
Ds. Nglondong
Ds. Traji
Kel. Parakan Wetan
3. SLPTT Padi
Kelurahan Parakan wetan Kelurahan Parakan Kauman, Desa Glapansari, Desa Sunggingsari, Desa Caturanom, Desa Depokharjo, Desa Watu Kumpul, Desa Ringinanom, Desa Dangkel, Desa Mandisari, Desa Tegalroso, Desa Traji, Desa Bagusan, Desa Nglondong, Desa Campursalam, Desa Wanu Tengah
4. BLBU Padi
Desa Sunggingsari, Desa Caturanom, Desa Depokharjo, Desa Watu Kumpul, Desa Dangkel, Desa Mandisari, Desa Tegalroso, Desa Traji, Desa Bagusan,
5. DBHCHT ( Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau )
Pelatihan Kelembagaan Petani, SL Agribisnis Tembakau, Pelatihan & Bantuan Ternak Sapi, Pelatihan Tanaman Pangan,
6. Ketahanan Pangan
Bantuan Ketela Pohon Mekar Manik
7. Lingkungan hidup
Sumur resapan, Gully plug, Bibit tanaman
8. KKP-E ( Kredit Ketahanan Pangan dan Energi )
Kredit lunak Ternak Sapi

4 komentar:

  1. MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
    dengan tanam padi pola gabungan SRI, PO, dan sistem JAJAR LEGOWO

    Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia.
    NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) hingga sekarang.
    Produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an. Capaian produksi padi saat itu bisa 6 -- 8 ton/hektar.
    Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin rusak, semakin keras dan menjadi tidak subur lagi.
    Sawah-sawah kita sejak 1990 hingga sekarang telah mengalami penurunan produksi yang sangat luar biasa dan hasil akhir yang tercatat rata-rata nasional hanya tinggal 3, 8 ton/hektar (statistik nasional 2010).

    Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.

    System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) beberapa tahun yang lalu adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik.
    SRI sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.

    Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini.
    Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.

    Kami tawarkan solusi yang lebih praktis yang perlu dipertimbangkan dan sangat mungkin untuk dapat diterima oleh masyarakat petani kita untuk dicoba, yaitu:

    "BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO / AVRON / NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO", hasilnya lebih baik, bisa meningkat 1 -- 4 kali disbanding pola bertani biasa.

    Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.


    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html

    BalasHapus
  2. MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
    dengan tanam padi pola gabungan SRI, PO, dan sistem JAJAR LEGOWO .... lanjutan


    PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
    sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
    sementara itu yang dimaksud sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

    CATATAN:
    1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
    2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.

    Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
    Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
    * Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
    * Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
    * Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
    * Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
    * Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
    * Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
    * Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
    kimia tidak ada perubahan
    Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
    * Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
    ampas tahu & bekatul.
    * Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
    * Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
    daunan saja.
    * Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
    * Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
    * Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
    * Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

    Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

    AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

    Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?

    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html

    BalasHapus
  3. MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
    dengan tanam padi pola gabungan SRI, PO, dan sistem JAJAR LEGOWO......lanjutan


    PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
    sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
    sementara itu yang dimaksud sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

    CATATAN:
    1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
    2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.

    Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
    Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
    * Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
    * Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
    * Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
    * Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
    * Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
    * Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
    * Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
    kimia tidak ada perubahan
    Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
    * Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
    ampas tahu & bekatul.
    * Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
    * Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
    daunan saja.
    * Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
    * Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
    * Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
    * Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

    Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

    AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

    Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?

    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html

    BalasHapus
  4. Assalamulaiakum Mba/Mas Mimin… Saya sangat tertatik dengan pertanian Bawang putih di daerah temanggung. Saya sangat ingin sekali konsultasi dan belajar tentang pembudidayaan Bwang putih tersebut. Sekiranya Mba/Mas Mimin berkenan sudikah kiranya saya diberikan kontak person petugas THL – TBPP atas nama :
    1. GUNAWAN, SP;
    2. MASYKUR YUNIANTO. A.Md dan
    3. HERI SULISTYO...
    Terima kasih atas budi baik Mba/Mas mimin....

    BalasHapus